Dalam dunia bisnis, marketing adalah ujung tombak yang menentukan apakah produk bisa dikenal dan diminati pasar. Sayangnya, banyak pebisnis pemula yang masih terjebak dalam kesalahan strategi marketing. Alih-alih meningkatkan penjualan, kesalahan ini justru membuat bisnis stagnan atau bahkan merugi.
Agar Anda tidak mengulangi kesalahan yang sama, berikut adalah 10 kesalahan marketing yang sering dilakukan pebisnis pemula serta cara menghindarinya.
1. Tidak Menentukan Target Pasar dengan Jelas
Banyak pebisnis pemula berpikir bahwa produk mereka cocok untuk semua orang. Padahal, strategi ini justru membuat marketing tidak fokus.
-
Kesalahan: Menjual produk tanpa segmentasi.
-
Solusi: Tentukan target pasar berdasarkan usia, lokasi, gaya hidup, dan kebutuhan.
👉 Misalnya, konveksi tas custom lebih tepat menyasar perusahaan, instansi, atau komunitas yang membutuhkan branding, bukan sekadar individu.
2. Mengabaikan Branding
Brand bukan hanya soal logo atau warna, tetapi juga bagaimana bisnis dipersepsikan konsumen.
-
Kesalahan: Menganggap branding tidak penting karena bisnis masih kecil.
-
Solusi: Bangun identitas brand yang konsisten, mulai dari logo, tone komunikasi, hingga kualitas produk.
3. Tidak Punya Strategi Digital Marketing
Di era digital, pemasaran online wajib hukumnya.
-
Kesalahan: Hanya mengandalkan promosi offline atau dari mulut ke mulut.
-
Solusi: Gunakan media sosial, website, marketplace, dan iklan digital untuk memperluas jangkauan.
👉 Contoh: Membuat website resmi konveksi tas agar calon klien lebih percaya.
4. Terlalu Fokus pada Produk, Lupa pada Konsumen
Pebisnis pemula sering kali hanya membicarakan keunggulan produk tanpa memahami kebutuhan konsumen.
-
Kesalahan: Berpikir bahwa “produk bagus pasti laku”.
-
Solusi: Lakukan riset konsumen, pahami masalah mereka, lalu jadikan produk sebagai solusi.
5. Mengabaikan Data dan Analisis
Tanpa data, marketing hanya tebak-tebakan.
-
Kesalahan: Tidak mencatat penjualan, tidak mengukur efektivitas iklan.
-
Solusi: Gunakan tools analitik (Google Analytics, Meta Ads Manager) untuk mengukur performa.
6. Tidak Konsisten dalam Promosi
Banyak bisnis baru yang hanya gencar promosi di awal, lalu menghilang.
-
Kesalahan: Posting promosi hanya saat sempat.
-
Solusi: Buat kalender konten, posting secara rutin, dan jaga interaksi dengan audiens.
7. Terlalu Sering Diskon
Diskon memang bisa menarik perhatian, tapi jika terlalu sering justru menurunkan value produk.
-
Kesalahan: Mengandalkan diskon sebagai strategi utama.
-
Solusi: Fokus pada kualitas produk dan keunikan brand. Diskon hanya digunakan sesekali untuk strategi tertentu.
8. Mengabaikan Customer Experience
Pengalaman pelanggan jauh lebih penting dari sekadar penjualan sekali beli.
-
Kesalahan: Kurang responsif terhadap pertanyaan atau komplain.
-
Solusi: Tingkatkan pelayanan, berikan respon cepat, dan follow-up pelanggan setelah transaksi.
👉 Testimoni pelanggan yang puas bisa jadi marketing gratis.
9. Tidak Membangun Networking
Marketing bukan hanya promosi, tetapi juga membangun relasi.
-
Kesalahan: Hanya fokus pada penjualan, tanpa memperluas jaringan.
-
Solusi: Ikut komunitas bisnis, pameran UMKM, atau kerja sama dengan brand lain.
10. Tidak Punya Anggaran Marketing yang Jelas
Pebisnis pemula sering kali menganggap marketing sebagai biaya, bukan investasi.
-
Kesalahan: Tidak menyiapkan anggaran khusus untuk promosi.
-
Solusi: Sisihkan minimal 10–20% dari omzet untuk marketing agar bisnis bisa tumbuh.
Kesimpulan
Marketing adalah salah satu faktor penentu kesuksesan bisnis. Namun, banyak pebisnis pemula yang masih terjebak dalam kesalahan seperti tidak menentukan target pasar, mengabaikan branding, hingga terlalu sering mengandalkan diskon.
Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas dan mulai menerapkan strategi yang tepat, bisnis Anda akan lebih cepat dikenal, dipercaya, dan berkembang.
👉 Jika Anda pelaku bisnis yang ingin meningkatkan branding, salah satu cara efektif adalah melalui merchandise seperti tas custom. Produk ini bisa menjadi media promosi jangka panjang untuk memperkuat identitas brand Anda